APIRMINTA JAGAT PRAMUDITA

    Terjadinya pandemi COVID-19 pada awal tahun 2020 menghambat segala bentuk aktifitas masyarakat. Mulai dari kegiatan pendidikan, keagamaan, serta mempengaruhi kegiatan ekonomi. Para pekerja yang seharusnya di kantor kini harus melakukan pekerjaannya dari rumah atau biasa dikenal dengan istilah work from home (WFH). Perlu diketahui bahwa di Indonesia, jumlah pekerja yang ada di sektor informal lebih besar dibandingkan dengan jumlaj pekerja di sektor formal, sehingga tidak semua orang dapat mengatasi masalah dengan WFH. Menurut data yang ada, Per 2019, jumlah pekerja formal sebanyak 55.272.968 pekerja atau meningkat 4,1 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 53.094.391 pekerja. Sementara di sektor informal, jumlah pekerja di tahun yang sama sejumlah 74.093.224 orang atau meningkat 0,16 persen dari tahun sebelumnya. Masyarakat yang harus turun langsung ke lapangan untuk mencari nafkah kini kebingungan karena sumber penghasilannya kian menyusut.

    Salah satu pihak yang terkena akan imbas wabah virus ini adalah ojek online. Selama PSBB, ojek online sulit mendapatkan penumpang karena masyarakat dihimbau untuk isolasi mandiri di dalam rumah. Pemerintah pun sempat melarang penggunaan ojek berbasis aplikasi untuk sementara karena dinilai tidak aman. Anjloknya pendapatan para ojek online tidak membuat mereka semakin pesimis. Salah satu fitur yang mereka manfaatkan adalah sistem pengantaran makanan. Kini masyarakat memilih untuk tidak pergi langsung ke tempat, melainkan memesan makanan melalui fitur aplikasi seperti gofood dan grabfood. Naiknya permintaan pengantaran makanan membuat ojek online harus bekerja dari pagi hingga malam tanpa henti. Ironinya, berpergian kesana kemari mengantarkan makanan untuk orang lain membuat mereka sendiri lupa akan makan. Dilatar belakangi hal tersebut, alangkah baiknya ojek online diberikan hadiah atas jasanya dalam membantu orang-orang yang kesulitan untuk keluar rumah. Pemberian charity dalam bentuk makanan dinilai efektif untuk mengatasi kelelahan setelah bekerja. Lewat kegiatan charity legion 2019 ini diharapkan para pekerja ojek online ini dapat merasakan buah dari hasil jerit payahnya.

    Helpi Julfrianto Zega adalah seseorang yang juga mencari pundi-pundi rupiah melalui aplikasi ojek online. Pria berumur 32 tahun ini mengaku pendapatannya anjlok selama beberapa bulan kebelakang, walaupun sudah berkecimpung di pekerjaan ini selama 3 tahun. Ketika wabah virus mulai menyebar di Indonesia dan larangan untuk ojek online membawa penumpang mulai muncul, Helpi terpaksa hanya bisa menggunakan fitur gofood dan gosend. Pihak perusahaan memperketat protokol kesehatan para drivernya, seperti cek suhu, penggunaan masker yang wajib, hingga penyediaan hand sanitizer. Walaupun Helpi turut membantu para customer mengantarkan sarapan, makan siang, hingga makan malam, jadwal makan Helpi sendiri menjadi tidak teratur karena pesanan terkadang datang di waktu yang tidak terduga. Terlalu sering pulang larut malam membuat Helpi kesulitan meluangkan waktu nya untuk keluarga. Ketika ditanya sikapnya terhadap wabah virus dan segala macam halangannya dalam bekerja, Helpi mengaku tidak takut akan pandemi, namun bukan berarti ia menurunkan penjagaannya terhadap virus tersebut. Disetiap cobaan pasti ada jalannya, begitulah yang dipercaya Helpi. Ketika semua orang enggan untuk turun ke jalan, jasa orang-orang seperti Pak Helpi lah yang sangat mebantu.

    


Melihat banyaknya pelajaran yang dapat diambil dari kegiatan charity legion 2019, maka saya dan teman-teman saya semakin sadar betapa pentingnya untuk berbagi kepada yang membutuhkan di saat pandemi ini. Walaupun jumlahnya tidak banyak, akan tetapi saya berharap apa yang saya lakukan dapat menginspirasi teman-teman yang lain untuk ikut bergerak demi menyebarkan kebaikan ini. Dari kegiatan charity ini, saya mengambil banyak nilai yang bisa saya terapkan di keseharian saya selanjutnya. Memang pada awalnya saya merasa takut untuk melakukan kegiatan ini karena banyak pemikiran negatif mengenai respon orang lain terhadap apa yang saya lakukan. Ternyata ketika saya melakukan kegiatan ini saya mendapat respon yang positif oleh Pak Helpi tersebut. Dari hal itu, timbul perasaan senang penuh suka cita dalam hati saya. Dari sini saya belajar untuk jangan takut memulai sesuatu dan melakukan sesuatu selama hal tersebut merupakan hal benar dan bermanfaat bukan hanya untuk diri saya sendiri tetapi juga untuk sesama. Terlebih di situasi saat ini yang merugikan semua orang. Dari sini saya juga menjadi sadar bahwa kita sebagai manusia merupakan mahkluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Terlebih kita sebagai warga negara Indonesia yang memiliki nilai yang melekat dalam diri kita yaitu budaya gotong royong yaitu budaya untuk saling membantu antar sesama. Saling membantu tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan kegiatan yang baru saja saya lakukan yaitu kegiatan berbagi. Kita sebagai orang yang sudah tercukupi bahkan kelebihan, alangkah lebih baik jika kita dapat membagikan apa yang kita miliki kepada orang lain yang membutuhkan. Semoga apa yang saya bagikan saat ini dapat menjadi menginspirasi pembaca untuk ikut mengulurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.


Comments

Popular posts from this blog

KISAH KASIH FORESIGHT